Selamat tinggal 2019 yang spesial bagi orang lain dan biasa saja bagi saya. Tidak ada kejadian-kejadian penting di tahun ini. Pekerjaan, teman, dan cinta masih gitu-gitu saja. Kecuali, pertama kalinya pulang ke rumah setelah minggat.
Di tahun 2019 makin sering saja saya mendengar pertanyaan “kapan nikah?”. Bosan sih, tapi seru. Setidaknya dengan pertanyaan itu saya bisa mengingat umur saya. Orang-orang hanya suka bertanya “kapan nikah” tanpa memberi solusi atau nyumbang untuk biaya resepsi dan biaya hidup keluarga saya kelak. Hehe. Masalah cinta-cintaan saya masih gitu-gitu saja di 2019, dari kenalan, dekat, baper, eh dianya hilang. Pernah pula, sudah kenal dan dekat, sudah nyatain untuk serius, eh ditolak. Siklus percintaan saya masih saja jalan ditempat, tidak pernah berubah sejak dulu. Bapernya berasa, sakitnya selalu menyiksa. Heuheu.
Akhir tahun selalu menjadi proses intropeksi diri tentang apa yang sudah membuat bahagia atau apa yang membuat hidup semakin terpuruk. Tapi saya tak melakukan ritual itu diakhir tahun. Introspeksi di hidup saya bisa terjadi seminggu sekali, sebulan sekali, tiga bulan sekali, atau bahkan 5 tahun sekali seperti pemilihan presiden. hehe. Karna bagi saya, setiap kesalahan yang membuat resah harus segera dibenahi atau disudahi. Jadi tak perlu menunggu setahun untuk merubah rencana.
Hal yang sering saya lakukan disetiap akhir tahun adalah membuka galeri foto dan mengingat moment-moment yang menyenangkan di hidup saya. Bagi saya, hal yang harus dilakukan disetiap tahun baru adalah mengulang atau menambah kejadian-kejadian menyenangkan yang terjadi dari tahun sebelumnya. Itu penting, karena hidup harus menyenangkan dan bahagia.
Sejauh ini, tahun terbaik bagi saya adalah tahun 2016. Karena di tahun itu banyak sekali hal yang menyenangkan di hidup saya. Dan pula, di akhir tahun itu saya menutupnya dengan sidang skripsi di tanggal 29 Desember. Dengan berakhirnya rangkaian kuliah, disitu juga saya harus jauh dengan teman-teman saya. Teman yang selama empat tahun lebih hidup bersama di Malang. Tak bisa diceritakan secara detail, tapi dengan sedikit foto ini bisa menjelaskan bahwa hidup saya sangat menyenangkan bersama orang-orang ini.
Di tahun 2020 ini, seperti biasa saya tidak akan muluk-muluk soal harapan. Yang penting hidup saya di tahun depan lebih nyaman dan menyenangkan dari tahun ini. Karna menurut saya, hidup itu banyak hal yang tak terduga dan kadang lebih menyenangkan dari apa yang telah kita planning sejak awal. Terkadang harapan yang kita buat bisa jadi hal yang membuat kita kecewa ketika semua itu gagal dicapai. Saya sering kecewa oleh ekspektasi saya sendiri. Maka dari itu, di setiap tahun saya menjalani apa yang ada di depan mata dan bertanggungjawab dengan semua keputusan yang saya ambil. Dan semoga di tahun ini saya masih bisa berbuat baik dan berguna untuk orang-orang di sekitar saya.
Hal yang terpenting dari hidup adalah bahagia, dan kebahagiaan itu bisa dicapai dengan berbuat baik. Maka, mari berbuat baik. Berbuat baik kepada orang lain, keluarga, teman, bahkan terhadap diri kita sendiri.
Selamat tinggal masa kemarin, dan selamat datang masa esok.
Hal yang terpenting dari hidup adalah bahagia, dan kebahagiaan itu bisa dicapai dengan berbuat baik. Maka, mari berbuat baik. Berbuat baik kepada orang lain, keluarga, teman, bahkan terhadap diri kita sendiri.
Selamat tinggal masa kemarin, dan selamat datang masa esok.